Sosialisasi Pengolahan Limbah Dapur Organik Menjadi Pupuk Kompos di Desa Semin

  • Aug 13, 2024
  • Webadmin Desa Semin, Nguntoronadi, Wonogiri
  • POTENSI DESA, LINGKUNGAN, KEGIATAN

Wonogiri, 20 Juli 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mengurangi praktik pembakaran sampah yang masih sering terjadi, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 di Desa Semin, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri, mengadakan sosialisasi dan pelatihan pengolahan limbah dapur organik menjadi pupuk kompos. Program ini dirancang oleh salah satu mahasiswa dari jurusan Kimia UNDIP, yang bertujuan memberikan solusi praktis dan ramah lingkungan bagi warga desa.

Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Semin dengan melibatkan ibu-ibu PKK dan ibu kader sebagai peserta utama. Sosialisasi diawali dengan pemaparan mengenai bahaya pembakaran sampah bagi kesehatan dan lingkungan, serta pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan dan keaktifan mereka dalam berdiskusi.

Proses pembuatan pupuk kompos diperkenalkan dalam empat langkah mudah:

  1. Menyiapkan pot atau ember yang sudah dilubangi kecil-kecil untuk memberikan ruang masuk udara.
  2. Mengumpulkan limbah organik seperti sisa makanan, kulit buah, dan sayuran, lalu mencampurkannya dengan tanah.
  3. Menutup wadah dan membiarkannya selama 7 hingga 30 hari untuk proses pengomposan.
  4. Memastikan bahwa limbah organik dan tanah telah menyatu dengan baik sebagai tanda bahwa pupuk sudah siap digunakan.

Setelah pemaparan, peserta langsung diajak untuk mencoba membuat pupuk kompos di lokasi, dipandu oleh mahasiswa yang bersangkutan. Demonstrasi ini tidak hanya memperkuat pemahaman warga tentang teknik yang diajarkan, tetapi juga mendorong mereka untuk mempraktikkannya di rumah masing-masing.

Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini, diharapkan warga Desa Semin dapat mengurangi kebiasaan membakar limbah dan mulai memanfaatkan limbah dapur organik menjadi pupuk kompos yang berguna bagi pertanian dan pekarangan mereka. Program ini juga menjadi langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan di Desa Semin.

 

- Irene Eilkrisnes Trifena (KKN TIM II Universitas Diponegoro Semarang 2023/2024)