MENYELAMI KEUNIKAN MUSEUM KARST INDONESIA

  • Aug 26, 2023
  • Webadmin Desa Semin, Nguntoronadi, Wonogiri

Wonogiri (29/ 06/ 2023) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjumlah 30 orang berkesempatan untuk mengunjungi Museum Karst yang berlokasi di tengah Pegunungan Sewu, desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan tentang Museum Karst dan mencari tahu hal-hal menarik didalamnya.

Kabupaten Wonogiri terdapat bagian wilayah berupa kawasan karst. Kawasan karst tersebut merupakan bagian dari kawasan Pegunungan Sewu yang membentang dari Kabupaten Gunung Kidul di sebelah barat sampai dengan Kabupaten Pacitan di sebelah timur. Karst merupakan sebuah bentang alam yang terbentuk melalui proses pelarutan CaCO3, menghasilkan ciri khas seperti munculnya sungai bawah tanah secara tiba-tiba. Sekitar 15,4 juta hektar wilayah Indonesia terdiri dari batuan karbonat, yang menjadi komponen utama dalam membentuk bentang alam karst. Sebagai akibatnya, persentase luas bentang alam karst di Indonesia mencapai sekitar 82% dari total seluruh luas wilayah Indonesia. Museum kawasan karst mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata yang menarik.

Museum Karst Indonesia merupakan aset milik negara yang pengelolaan dan pemanfaatannya dilakukan oleh Museum Geologi yang berada dibawah naungan Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 2009. Museum Karst Indonesia diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 30 Juni 2009, dan mulai menerima kunjungan umum pada tahun 2010. Pada tanggal 28 November 2017 lalu, Museum Karst terdampak banjir yang cukup parah. Ketinggian air yang mencapai 1,5 meter mengakibatkan beberapa koleksi dan fasiltas museum menjadi rusak.

Museum Karst Indonesia didirikan untuk memenuhi tujuan mendukung Kawasan Eco Karst dan Global Geopark Gunung Sewu. Museum ini memiliki luas lahan sekitar 25 hektar dengan luas bangunan 300 m² sehingga sering disebut sebagai Museum Karst terbesar se-Asia Tenggara. Museum Karst Indonesia juga dikelilingi setidaknya tujuh goa, yaitu Goa Tembus, Goa Potro-Bunder, Goa Gilap, Goa Sonya Wuri, Goa Mrica, Goa Sapen, dan Goa Sodong.

Secara umum, pembangunan Museum Karst dimulai dengan tujuan utama yakni menciptakan sarana visualisasi kawasan karst dalam bentuk miniatur. Tujuan ini mendasari adanya upaya untuk menyajikan informasi yang komprehensif mengenai kawasan karst guna untuk kepentingan Pusat Informasi Karst Indonesia, ilmu pengetahuan, pendidikan, wisata edukatif, dan pemberdayaan masyarakat. Pembangunan Museum Karst juga bertujuan untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia melalui kekayaan dan keunikan karstnya. Isi museum mewakili kawasan karst yang ada di seluruh Indonesia.

Secara fisik, kawasan karst dapat dilihat berdasarkan ciri bentukan alam yang berupa barisan perbukitan berbentuk kerucut, terdapat lembah diantara perbukitan, gua, luweng, telaga dan di beberapa tempat muncul aliran sungai bawah tanah. Begitu besarnya arti kawasan karst maka pada acara Asia Facifik Forum on Karst Ecosystem and World Heritage tahun  2001, Karst Gunung Sewu sebagai salah satu nominator World Heritage (warisan dunia) (arsip kawasan karst).

Museum Karst Indonesia memiliki bangunan mirip piramida dari Mesir, terdiri dari tiga lantai yang memiliki tema masing-masing di setiap lantainya. Lantai pertama museum bertema “Karst untuk Kehidupan”, kemudian di lantai kedua museum memiliki tema “Karst untuk Ilmu Pengetahuan”, Sedangkan lantai ketiga merupakan ruang auditorium yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan, seperti rapat, presentasi, maupun untuk pemutaran film tentang karst.

Tidak diragukan lagi, Museum Karst Indonesia memiliki potensi luar biasa yang dapat dikembangkan sebagai sarana edukasi dan juga sebagai objek wisata menarik dengan memberikan pengalaman edukatif yang unik. Harapannya, kunjungan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa maupun bagi Museum Karst sendiri.

 

Rolani dan Auliyaul (KKN 111 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga  Yogyakarta 2023)