LESTARIKAN SENI DAN PERINGATI HUT RI DENGAN GELAR FESTIVAL GEJOG LESUNG

  • Aug 26, 2023
  • Webadmin Desa Semin, Nguntoronadi, Wonogiri

Gejok Lesung merupakan seni memainkan alat musik pukul tradisional dengan menggunakan alu tradisional (lesung dan alu/antan) yang berkembang pada masyarakat agraris di Kabupaten Wonogiri.. Gejog Lesung dimainkan oleh 4-5 orang atau lebih tergantung besar kecilnya lesung yang digunakan. Secara bergantian mereka memukuli lesung dengan alu/antan pada bagian atas, samping, tengah, atau tepat pada bagian cekungan sedemikian rupa sehingga menimbulkan suara "thok thek thok thek" bersahut-sahutan dalam ritme yang unik dan indah. Seiring irama pukulan para penabuh lesung atau kelompok lain akan menyanyikan lagu maupun tembang Jawa sambil menari.

Dalam bahasa Jawa, "gejog" atau "kothekan" berarti memukul. Sedangkan "lesung" mengacu pada alat pertanian berupa wadah untuk menumbuk padi. Lesung terbuat dari batang kayu yang dipahat hingga cekung  seperti bentuk perahu. Alu merupakan alat penumbuk padi berupa batang kayu panjang dengan diameter seukuran genggaman tangan orang dewasa. Permainan lesung kemudian juga disebut "gejog" atau "kothekan"

Ada banyak cara bisa dilakukan untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI ke-78). Seperti halnya Karang Taruna “Bina Remaja” Dusun Ngelo dan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata 111 (KKN) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) Yogyakarta khususnya yang bertempat di Dusun Ngelo telah menggelar Festival Gejog Lesung di halaman TK setempat, Kamis (17/8/2023) malam. Dalam Festival Gejog Lesung tersebut terdapat 4 kelompok yang berpartisipasi. Keempat kelompok Gejog Lesung mampu menampilkan hasil terbaik mereka,bahkan ada juga kelompok dengan menggunakan kostum yang unik. Festival Gejog Lesung juga merupakan puncak dari acara perayaan HUT RI yang ke-78.

Penulis yang merupakan salah satu peserta Gejog Lesung merasa sangat senang dapat belajar atau latihan Gejog Lesung bersama masyarakat setempat, sampai ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Festival Gejog Lesung tersebut. Panitia tidak mengadakan penilaian pada para peserta, tetapi dari mereka memberikan apresiasi berupa hadiah yang disama ratakan kepada semua peserta. Karena peserta telah ikut berpartisipasi dalam usaha pelestarian seni dan budaya tradisional Gejog Lesung.

Kami berharap, semoga 'gejog lesung' di Kabupaten Wonogiri tetap terjaga dan dilestarikan, mengingat bahwa tradisi ini telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tradisi ini mewakili simbol kearifan lokal dan merupakan warisan budaya yang amat berharga.

 

Rolani & Auliyaul (KKN 111 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2023)